Langsung ke konten utama

TUA BELUM TENTU DEWASA



Banyak orang berfikir bahwa kedewasaan seseorang ditentukan oleh umur. Saya sebenarnya kurang paham apa makna kedewasaan bagi mereka. Bagi saya kedewasaan sama sekali tidak bisa ditentukan dengan umur. Kedewasaan adalah kematangan pola pikir. Bagi saya yang terpenting disini adalah pola pikir. Pola pikir manusia yang belum matang, maka manusia itu belum bisa dikatakan dewasa. Dari pola pikir, manusia bisa menentukan apa yang akan mereka lakukan. Karna kedewasaan adalah kemampuan kita mengontrol diri sendiri. Manusia adalah makhluk yang mempunyai emosi yang tak terbatas. Disinilah kedewasaan kita akan teruji.
            Membahas tentang blog yang berjudul “Tua Belum Tentu Dewasa”, maka saya sebagai penulis akan sedikit bercerita tidak lebih dari hanya untuk memperjelas penilaian saya tentang kedewasaan. saya menceritakan tentang seseorang yg pernah saya pahami segala kelebihan dan kekurangan nya. Maaf saya tidak akan menyebutkan hubungan apa diantara kami. Usia laki-laki ini bisa dikatakan lebih tua dari saya. Saya tidak henti-hentinya memberikan nasehat, bahkan kritikan yg tajam. Selain adanya pergaulan yang berbeda, pola pikir kami pun berbeda. Hubungan kami memang banyak konflik. Saya memang kurang suka dengan rutinitasnya. Sebagai wanita, saya selalu memberikan dia pengarahan untuk menjadi pria yang bertanggung jawab dan sukses. Suatu ketika saya tau adanya penghianatan. Untuk saya pribadi, saya bukan tipe wanita yang suka membalas penghianatan dengan penghianatan. Itu semua sangat membuang waktu saya. Saya sudah tidak berkenan mempermainkan cinta. Waktu pertama saya adalah untuk bekerja, karna kesadaran akan tanggung jawab terhadap kehidupan saya. Saya harus bertanggung jawab untuk diri sendiri dan ibu saya, dan saya tidak cukup banyak waktu untuk hanya menjalani hari-hari saya dengan sekedar nongkrong dengan teman teman setiap harinya. Disini adalah keputusan saya dalam mengambil sikap.
            Sedangkan pria yang satu ini selalu ingin bersenang-senang. Sifatnya itulah yang mematikan rasa cinta saya. Bagaimana mungkin orang yang usia nya lebih tua dari saya tetapi saya sangat merasa dia jauh lebih kecil dari saya. ini adalah bagian pertama penjelasan saya dalam perbandingan umur. Umur lebih tua dari saya tetapi tidak lebih dewasa dari saya.
            Saya adalah orang yang tidak menutup pergaulan. Saya senang bergaul, hanya saja saya lebih mengerti waktu. Sebagai perempuan dan anak dalam keluarga saya, saya selalu menjaga kehormatan keluarga. Saya sangat bebas bergaul, tetapi itu hanya sampai saya kelas 2 sma. Semakin lama saya terkadang merasa bosan untuk selalu keluar rumah jika tidak ada sesuatu yang memang penting. Ibu saya sangat pengertian dan membebaskan saya dalam bergaul. Tetapi entah kenapa semakin lama saya merasa bosan sendiri hidup dalam kebebasan. Tetapi, disisi lain saya melihat banyak perempuan seusia saya yang belum merasa puas atas masa remaja nya. Seperti belum siap dewasa di usia dewasa. Inilah perbedaan kedewasaan saya dengan sekelompok orang seusia saya.
            Dalam sebuah pergaulan, pasti akan selalu ada yang namanya konflik. Nah, kedewasaan bagi saya juga bisa dilihat dalam menyelesaikan konflik. Dari saya SMP sampai saya lulus SMA, saya tidak pernah terlibat dalam sebuah pertengkaran sengit. Karna saya orang yang tidak tertarik untuk memperkenalkan diri pada semua orang dalam masuk ruang permasalahan. Jika saya mengalami konflik, saya selalu mencari solusi dengan berpikir baik-baik dan saya selalu berusaha untuk tidak ribet. Apalagi antara teman. Saya sangat tidak suka bertengkar dengan teman dekat saya sendiri. Sejahat apapun teman saya, saya sangat mengenalinya, saya hanya memaklumi dan mencoba menciptakan suasana damai walaupun saya harus mengalah dan memuji dia. Itu semua saya lakukan agar kita tidak bertengkar seperti anak kecil.
            Di usia saya ke 19th ini, tentunya saya sudah mengalami jatuh bangun dalam kehidupan. Kebetulan saya adalah anak perempuan yang sangat dekat dengan ibu saya yang tak hentinya memberikan nasehat-nasehat bijak. Beliau selalu memarahi saya jika saya tidak kenyang materi. Sampai saat ini saya telah mempelajari pengalaman hidup dari ibu saya sendiri, dari saudara-saudara saya sendiri, dan teman-teman saya sendiri. Saya memang bukanlah seorang sarjana, tetapi saya tidak miskin pelajaran hidup. Hal inilah yang membuat saya dewasa. Jikalau saya mengalami cobaan, saya selalu terus berusaha kokoh dan tak hentinya memohon kepada allah, karna cobaan hidup datangnya dari sang maha baik. Saya selalu berusaha agar tidak terjatuh dan terus-terusan menangis seperti anak kecil, tetapi saya juga tidak akan membuat diri saya tinggi dengan cara menjatuhkan orang lain. Tetapi beberapa orang yang saya kenali, bahkan yang dikatakan lebih tua dari saya belum tentu bersikap seperti saya, dan justru saya yang harus selalu mengerti mereka.
Meskipun dalam umur yang sama, setiap orang berbeda tingkat kedewasaan nya. Dewasa itu bisa menjaga diri, baik itu dari emosi,dll. Orang yang dewasa pasti selalu berfikir matang dalam menyelesaikan masalah, dan menciptakan suasana rukun. Karna pertengkaran hanya dilakukan oleh anak kecil yang berebut mainan. Kedewasaan tidak bisa ditentukan oleh umur. Melainkan dengan pola pikir yang mampu mengolah menjadi sebuah tindakan. TUA BELUM TENTU DEWASA, karna dewasa tidak mengenal umur. Melainkan atas kesadaran diri, juga bisa dari pengalaman hidup. Bisa pengalaman hidup kita, atau bercermin dari pengalaman hidup orang-orang disekitar kita. Semakin banyak masalah yang anda hadapi, peluang anda untuk menjadi manusia dewasa semakin besar.
Sekian tulisan saya. semoga pembaca mampu mengambil hal positif nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

reading with smartphone

Kali ini aku akan coba nanggepin pikiran orang-orang yg bilang aku gak suka baca karna jarang ke perpustakaan. Aku akuin, emang aku bukan tipe orang yg hobi keluar masuk perpustakaan ataupun toko buku. Karna jujur kalau baca buku aku emang cenderung cepet bosen. So, tiap malem, dan hampir tiap hari aku selalu ambil gadget dan baca blog. sampai detik ini aku selalu ikutin postingan penulis-penulis favorit aku. Kalau di twitter tuh kalian bisa lihat di @arthinkle.com . disana banyak banget penulis penulis yg slalu share sesuatu yg menurut aku sangat menambah ilmu kita. Jadi, bagiku baca itu gak harus ke perpustakaan kok. Buat apa smartphone kalian??? Dan bagiku waktu adalah uang. Nggak mungkin aku siang hari slalu pergi ke perpustakaan. Gimana dong kerjaan aku. Jadi, aku baca nya tiap malem. Di era globalisasi ini, kalau kita cuma baca buku pelajaran tapi nggak ngerti pengetahuan umum dan perkembangan dunia itu sama aja buta loh. Walaupun cuma baca blog, selagi aku enjoy dan dapet ...