Langsung ke konten utama

I LOVE YOU. BUT, I LOVE ME MORE



You love me? That’s good. You don’t love me? Nevermind. I think the world will be running awesomefull with or without your love. Learning your heart is good. But, controlling my mind is great ;) “ I always keep this sentences .

Jika kita mencintai seseorang, kita selalu berusaha membuat orang tersebut bahagia. Tapi diri sendiri gak bahagia. Dulu.. aku gitu. Tapi sekarang udah lulus dari fase itu. Fase dimana aku menggantungkan kebahagiaanku dipundak orang lain karna rasa suka tersebut. I think.. teramat sayang orang sepertiku terabaikan oleh diriku sendiri apalagi. Sudah mulai memperhatikan diri sendiri sedetail mungkin. Mindset orang bisa saja beda di dalam periode waktu tertentu. Saat ini bagiku, kalau orang suka aku, itu tidak menambah kebahagiaanku. Dan kalaupun orang tidak suka denganku, juga tidak membuatku berduka. Karna “bahagia dan duka ku bukan karna itu”.

          Bagiku apa yg bisa ditawarkan setiap orang pada orang lain batasannya hanya kebahagiaan semu. dan bahagia sesungguhnya ada didalam diri. Maka dari itu aku perkecil ketergantunganku pada pikiran yg hanya merasa bahagia jika mendapat ini itu.

          Aku paham setiap orang dilahirkan dengan ego. Dan maka dari itu aku tidak pernah menuntut orang lain untuk memperhatikan aku. Sebab aku tau mereka juga harus memprioritaskan dirinya. Diriku sendiri juga harus menjadi prioritas perhatianku lebih dulu. Aku juga tidak akan pernah mau memahami kebencian seseorang kepadaku. Karna mereka bukanlah prioritasku. Tapi jangan salah mengartikan.memprioritaskan diri sendiri itu bukan berarti menjadikan diri sendiri itu segalanya. Prioritizing means the first. Bagaimana bisa menolong orang lain kalau diri kita sendiri tidak dalam keadaan aman lebih dulu? Gak munafik. Atau dengan pertanyaan lain.. bagaimana kamu bisa mencintai orang lain kalau kamu tidak mencintai dirimu lebih dulu?
          Jadi, faktanya banyak orang yg menjalankan hidupnya dengan perangkat pikir yg salah (itu bagiku sih). Ini penting. Aku selalu memposisikan bahwa orang lain ya orang lain.aku tidak pernah menuntut mereka mengerti. Maaf, tulisanku ini hanya bisa dipahami dengan orang yg open minded. maaf, yg bodoh, ya tentunya berpikir bahwa aku egois. Sudahlah, janganlah berusaha memahamiku. Bagiku semakin banyak aku menganggap orang lain memahamiku, semakin banyak pula potensi bahaya yg akan aku hadapi. Guys, think again. Emang kalau seseorang mencintaimu, lantas dia mengerti dirimu? Atau jika kamu mencintai seseorang lantas kamu mengerti dia? Come on ! enggak!!
Ironis memang ketika dua orang saling mencintai lalu mereka saling menuntut pemahaman. Bagiku urusan cinta dan urusan pemahaman adalah satu hal dan lain hal. Oleh sebab itulah mengapa ada seorang pangeran bisa menikahi pembantu.

          Bagiku apa yg dimengerti seseorang tentangku bukan diriku seutuhnya. Tapi hal hal dalam batas prediksi dan pengetahuan mereka saja yg diketahui. Setiap orang memang berpotensi menjadi jahat ketika situasi memaksa jahat. Dan saat itulah perang sesungguhnya yg terjadi dalam diriku.

          Jikalau kelak pasanganku aneh. Aku tidak akan menganggap itu hal aneh. Karna aku tau pasti gak akan cukup waktu sebelumnya menunjukan segala hal tentang diri kita kepada orang lain. Dan aku ingatkan untuk beberapa orang. Janganlah terlalu PD telah memahami seseorang, walaupun dia pasanganmu, mantanmu, karna memahami seseorang tidak akan ada habisnya. Ada yg bilang gini “kenapa kamu tidak memahamiku?” kalimat tanya itu sama saja dengan dia sendiri tidak memahami orang itu. Ya kan. Pikir deh. Aku tidak terlalu maksa cari pasangan yg bisa memahamiku. Sebab dia pasti juga sedang menunggu orang yg memahaminya. Sebenarnya siapa lagi yg bisa benar2 memahamiku selain tuhan? Ibuku saja kadang tidak memahamiku -_-
Yang bisa memahamiku dan harus bisa memahamiku adalah aku sendiri. Ini hidupku, aku ingin hal positif yg menghiasinya. Soal asmara dan lain-lain tidak punya izin untuk menghambat kebahagiaan dan kesuksesanku kelak.
 “I love you , but I love me more”. Always keep this sentences in your life !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

reading with smartphone

Kali ini aku akan coba nanggepin pikiran orang-orang yg bilang aku gak suka baca karna jarang ke perpustakaan. Aku akuin, emang aku bukan tipe orang yg hobi keluar masuk perpustakaan ataupun toko buku. Karna jujur kalau baca buku aku emang cenderung cepet bosen. So, tiap malem, dan hampir tiap hari aku selalu ambil gadget dan baca blog. sampai detik ini aku selalu ikutin postingan penulis-penulis favorit aku. Kalau di twitter tuh kalian bisa lihat di @arthinkle.com . disana banyak banget penulis penulis yg slalu share sesuatu yg menurut aku sangat menambah ilmu kita. Jadi, bagiku baca itu gak harus ke perpustakaan kok. Buat apa smartphone kalian??? Dan bagiku waktu adalah uang. Nggak mungkin aku siang hari slalu pergi ke perpustakaan. Gimana dong kerjaan aku. Jadi, aku baca nya tiap malem. Di era globalisasi ini, kalau kita cuma baca buku pelajaran tapi nggak ngerti pengetahuan umum dan perkembangan dunia itu sama aja buta loh. Walaupun cuma baca blog, selagi aku enjoy dan dapet ...